Vrilz28's Blog

Just another WordPress.com weblog

Apa Itu Kesetiaan Cinta November 10, 2009

Filed under: Apakah kalian termasuk orang yang setia?? — vrilz28 @ 4:54 am


July 19, 2008 · Leave a CommentApa Itu Kesetiaan Cinta

Ketika kita sedang dilanda asmara…entah pria atau wanita.. Yang ada d mata hanya kekasih seorang…
Entah dia pacar , teman hidup atau pujaan rahasia kita.. (entah kita miliki atau tidak) rasa di dalam dada hanya ada dia…

Walaupun kita dihadapkan banyak seseorang yang mungkin lebih tampan , cantik, baik, sholeh, sholehah atau apapun yang lebih baik dari kekasih hati..tetap saja tidak ada pilihan…hanya kekasih hati yang menjadi pilihan, meskipun kita tak akan pernah termiliki….

———————————————————————-
tidak pernah terbesit di dalam benak seraut wajahpun selain kekasih, hanya kekasih yang ingin anda ajak tertawa dan menangis, hanya pada kekasih…anda ingin memberikan yang terbaik yg bisa anda berikan.Bukan dia yang anda sebut adik atau kakak (angkat), atau teman curhat…

—————————————————-
demikian teguhlah kekuatan hati seseorang yang sungguh-sungguh jatuh cinta…
(jika anda tidak demikian,tanyalah pada diri sendiri…apakah anda (masih) mencintai  dia (yang anda sebut kekasih hati-red).

———————————

Kesetian dalam romantisme dan drama cinta, tidak hanya berlaku pada 2 orang yang saling mencintai (pacar atau rumah tangga) tapi berlaku dan berhak dimiliki oleh siapapun yang sedang merasakan jatuh cinta.

Dengan sendirinya rasa setia itu muncul (rasa tak ingin berpaling) seiring cinta itu tumbuh, kesetiaan adalah tulus adanya…bukan sebuah tuntuttan dalam berhubungan atau bumbu cinta dalam berhubungan.

kesetiaan sebagai indikator rasa cinta, bukan cinta dulu baru sepakat setia atau setia dulu baru sepakat cinta…

—————————

jika dalam hubungan itu ada salah satu yang sedikit berpaling…

anda atau dia tidak harus marah, jika kurang (tidak) setia. Karena itu bukan tuntuttan, kesetiaan bukan tuntuttan dalam berhubungan…kesetiaan bukan kesepakatan 2 org atau paksaan…

bertanyalah dalam hati??? buka mata, buka telinga…lapangkan dada…apakah anda masih mencintainya atau dia masih mencintai anda????
==========================================

sadarilah bahwa cinta dunia adalah fana dan jodoh adalah rahasia ilahi
jangan paksakan diri lagi…

++++++++++++++++++++++
BERDOALAH PADA YANG MAHA PEMBERI, Jika dia adalah yang terbaik maka dekatkanlah kami,,,jika dia bukan yang terbaik maka jauhkanlah kami…
sesungguhnya semua yang terjadi adalah RencanaMu di dalam hikmah yang dalam,
meski aku harus melaluinya dengan tawa dan air mata.

 

JIHAD…

Filed under: Perjuangan — vrilz28 @ 4:41 am

Jihad ( جهاد ) adalah berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syariat Islam.

Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu menegakkan Din Allah atau menjaga Din tetap tegak, dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah, menyucikan qalbu, memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi.Daftar isi [sembunyikan]
1 Pelaksanaan Jihad
2 Jihad dan perang
3 Etika perang Muhammad
4 Jihad dan terorisme
5 Pranala luar

[sunting]
Pelaksanaan Jihad

Pelaksanaan Jihad dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pada konteks diri pribadi – berusaha membersihkan pikiran dari pengaruh-pengaruh ajaran selain Allah dengan perjuangan spiritual di dalam diri, mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Komunitas – Berusaha agar Din pada masyarakat sekitar maupun keluarga tetap tegak dengan dakwah dan membersihkan mereka dari kemusyrikan.
Kedaulatan – Berusaha menjaga eksistensi kedaulatan dari serangan luar, maupun pengkhianatan dari dalam agar ketertiban dan ketenangan beribadah pada rakyat di daulah tersebut tetap terjaga termasuk di dalamnya pelaksanaan Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Jihad ini hanya berlaku pada daulah yang menggunakan Din Islam secara menyeluruh (Kaffah).
[sunting]
Jihad dan perang

Arti kata Jihad sering disalahpahami oleh yang tidak mengenal prinsip-prinsip Din Islam sebagai ‘perang suci’ (holy war); istilah untuk perang adalah Qital, bukan Jihad.

Jihad dalam bentuk perang dilaksanakan jika terjadi fitnah yang membahayakan eksistensi ummat (antara lain berupa serangan-serangan dari luar).

Pada dasar kata arti jihad adalah “berjuang” atau “ber-usaha dengan keras” , namun bukan harus berarti “perang dalam makna “fisik” . jika sekarang jihad lebih sering diartikan sebagai “perjuangan untuk agama”, itu tidak harus berarti perjuangan fisik .

jika meng-arti-kan jihad hanya sebagai peperangan fisik dan extern, untuk membela agama, akan sangat ber-bahaya , sebab akan mudah di-manfaat-kan dan rentan terhadap fitnah .

jika meng-artikan Jihad sebagai “perjuangan membela agama” , maka lebih tepat bahwa ber-Jihad adalah : “perjuangan menegakkan syariat Islam” . Sehingga berjihad harus -lah dilakukan setiap saat , 24 jam sehari , sepanjang tahun , seumur hidup .

Jihad bisa ber-arti ber-juang “Menyampaikan atau menjelaskan kepada orang lain kebenaran Ilahi Atau bisa ber-jihad dalam diri kita sendiri untuk “tidak mencuri atau men-jarah walau kita sedang lapar” . Atau -pun bisa ber-jihad dengan “Tidak ber-riya dalam keadaan banyak rakyat sedang sulit sembako” , Bisa saja ber-jihad adalah : “Memaksakan diri untuk bangun pagi dan shalat Subuh , walau masih mengantuk dan dingin” dlsb .
[sunting]
Etika perang Muhammad

Semasa kepemimpinan Muhammad dan Khulafaur Rasyidin antara lain diriwayatkan bahwa Abu Bakar sebelum mengirim pasukan untuk berperang melawan pasukan Romawi, memberikan pesan pada pasukannya , yang kemudian menjadi etika dasar dalam perang yaitu:
Jangan berkhianat.
Jangan berlebih-lebihan.
Jangan ingkar janji.
Jangan mencincang mayat.
Jangan membunuh anak kecil, orang tua renta, wanita.
Jangan membakar pohon, menebang atau menyembelih binatang ternak kecuali untuk dimakan.
Jangan mengusik orang-orang Ahli Kitab yang sedang beribadah.

Dahulu saat berperang, ada sahabat Muhammad yang langsung menyerang tanpa komando. Sahabat yang lain mengatakan, jangan menjerumuskan dirimu dalam jurang kebinasaan, itu termasuk bunuh diri. Tetapi oleh sahabat lainnya ditolak, karena pada kenyataannya, si penyerang tadi itu dapat kembali dengan selamat.

Gaya berperang di zaman dahulu memang tidak boleh menyerang sendirian, karena aturannya, mereka harus saling berhadapan satu lawan satu, tetapi sahabat tadi tanpa dikomando dan dikoordinasi dari pimpinan langsung mengadakan penyerangan. Inilah yang dijadikan alasan beberapa pihak untuk memeperbolehkan melakukan bunuh diri. Padahal saat itu sahabat nabi tersebut tidak bertujuan untuk bunuh diri, karena sahabat tersebut mampu menembus barisan musuh dan dapat balik ke barisan dengan selamat.
[sunting]
Jihad dan terorisme

Terorisme tidak bisa dikategorikan sebagai Jihad; Jihad dalam bentuk perang harus jelas pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam peperangan, seperti halnya perang yang dilakukan Nabi Muhammad yang mewakili Madinah melawan Makkah dan sekutu-sekutunya. Alasan perang tersebut terutama dipicu oleh kezaliman kaum Quraisy yang melanggar hak hidup kaum Muslimin yang berada di Makkah (termasuk perampasan harta kekayaan kaum Muslimin serta pengusiran).

Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau !”.(QS 4:75)

Perang yang mengatasnamakan penegakan Islam namun tidak mengikuti Sunnah Rasul tidak bisa disebut Jihad. Sunnah Rasul untuk penegakkan Islam bermula dari dakwah tanpa kekerasan, hijrah ke wilayah yang aman dan menerima dakwah Rasul, kemudian mengaktualisasikan suatu masyarakat Islami (Ummah) yang bertujuan menegakkan Kekuasaan Allah di muka bumi.

Penentangan teror melalui bunuh diri sudah tergambar dalam sebuah ayat didalam Al-Qur’an dan hadist. Firman Allah dalam surah An-Nisaa, “Dan janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Allah Maha menyayangi kalian.” (QS. An-Nisaa’: 29) dan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Muhammad bersabda, “Barangsiapa yang bunuh diri dengan menggunakan suatu alat/cara di dunia, maka dia akan disiksa dengan cara itu pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).